MERENCANAKAN KEUANGAN

  • 0

Pengetahuan tentang perencanaan keuangan perlu diketahui oleh setiap orang terlebih lagi bagi orang yang telah berkeluarga. (Mentang-mentang baru berkeluarga! :D) Karena setelah berkeluarga, keuangan yang sebelum ini hanya digunakan untuk diri sendiri kini mesti cukup untuk memenuhi keperluan dua orang atau lebih.

Pengetahuan ini tidak akan pernah kita dapatkan dari bangku sekolah atau kuliah. Saya sendiri banyak mendapat pengetahuan ini dari pembacaan dan menjadi peserta program-program bisnis dan keuangan. Pada kesempatan ini saya ingin berbagi ilmu dan pengalaman dengan para pembaca sekalian. Semoga bermanfaat. Amin!

Tujuan Keuangan

Sebelum merencanakan keuangan, kita perlu terlebih dahulu menetapkan tujuan. Ya tujuan! Karena tanpa tujuan yang jelas, maka kita akan menuju ke arah yang tidak jelas. Sebagai contoh: mungkin Anda pernah melihat orang yang bekerja selama puluhan tahun tetapi masih tinggal di rumah sewa karena tidak memiliki rumah sendiri. Hal ini terjadi karena dia tidak pernah menetapkan tujuan dalam dirinya untuk membeli rumah walaupun keinginan itu selalu ada.

Ada juga orang yang memiliki tujuan keuangan tetapi tidak pernah mencapai tujuannya. (Yang menetapkan tujuan saja belum tentu mencapainya, apa lagi orang yang tidak pernah memiliki tujuan ya?). Salah satu penyebabnya adalah karena ramai orang yang hanya sekedar memiliki tujuan tapi tidak tahu bagaimana cara untuk mencapainya.

Jadi sebelum meneruskan membaca, coba tetapkan apa tujuan keuangan Anda? Tuliskan tujuan jangka pendek (dalam 1 tahun), jangka menengah (3 tahun) dan jangka panjang Anda (5 tahun atau lebih). Misalnya: memiliki investasi keuangan yang stabil (jangka pendek), memiliki rumah (jangka menengah) dan mencapai financial freedom (jangka panjang). Jika sudah, sekarang Anda akan mulai berpikir bagaimana cara mencapainya. :)

Cara Mencapai Tujuan Keuangan

Ada banyak cara untuk mencapai tujuan keuangan. Anda bisa mempelajarinya dari berbagai sumber. Tapi intinya hanya satu hal, yaitu bagaimana mengelola uang yang masuk dan keluar. Sesederhana itu tapi ramai yang tidak mampu melakukannya dengan baik. Di sini saya akan menceritakan salah satu cara yang sedang saya gunakan untuk mencapai tujuan keuangan saya.

Formula 1234

Saat ini saya menggunakan formula 1234. Apa itu formula 1234? Saya membagi pendapatan saya kepada 10%, 20%, 30% dan 40%. Jadi total keseluruhannya 100%. Berikut ini adalah bagaimana dan untuk apa pembagian tersebut dibuat.

Saya hanya menggunakan 40% pendapatan untuk memenuhi keperluan rutin bulanan. Misalnya pendapatan saya sekarang RM2000. Jadi untuk memenuhi keperluan setiap bulan, saya dan isteri hanya menyiapkan dana sejumlah RM800. Alhamdulillah, saya mulai menggunakan formula ini sejak awal mendirikan rumah tangga. Jadi, tidak terasa berat untuk melakukannya. Bagi yang belum mampu, saya sarankan untuk melakukan penghematan. Periksa kembali pengeluaran bulanan Anda, dan hapus pengeluaran yang tidak perlu. Bedakan antara keperluan dan keinginan! Saya akan membahas lebih lanjut tentang hal ini dalam tulisan yang lain, insya Allah.

Menggunakan 30% pendapatan untuk investasi. Ini adalah bagian paling penting dalam formula ini. Malangnya, bagian ini pula yang sering dilupakan oleh ramai orang. Sebagian besar orang tidak tahu atau (kalaupun tahu tapi) tidak mampu untuk melakukan investasi. Itulah sebabnya orang kaya lebih sedikit daripada orang miskin dan menengah. Untuk penjelasan tentang investasi, insya Allah akan saya bahas dalam tulisan yang lain. Untuk sementara, Anda boleh membaca tulisan-tulisan saya tentang bisnis.

Sebanyak 20% dari pendapatan untuk refreshment, rest and relax, rekreasi atau rehat.Kita sudah berusaha untuk menekan perbelanjaan sejumlah 40% dari pendapatan. Tentu kehidupan kita akan menjadi sangat sederhana dan bahkan mungkin ada yang merasa tertekan dan tersiksa dengan menjalankan formula ini. :) Tenang! Bagian ini mudah-mudahan bisa menjadi solusinya. Saya sendiri kadang kala menjadikan bagian ini sebagai dana cadangan jika bagian 40% memang tidak cukup untuk memenuhi keperluan. Tapi kalau lebih, saya lebih suka menambahkan sisa bagian ini untuk investasi. :D

Memenuhi tanggung jawab sosial sejumlah 10% dari pendapatan. Saya sudah pernah membahas hal ini pada tulisan "Kira-kira 10% Sedikit atau Banyak?". Atau Anda juga bisa membaca tulisan-tulisan saya yang lain yang berkaitan dengan Sadaqah.

Ok! Sekarang Anda sudah tahu sekilas tentang cara untuk mencapai tujuan keuangan. Tinggal lagi Anda mau dan mampu untuk melaksanakannya atau tidak.

Kalau formula ini terasa agak berat untuk dilaksanakan, hanya satu saran saya. Atur keluar masuk uang Anda dengan baik. Maksudnya, usahakan uang keluar lebih sedikit daripada uang masuk. Sehingga selalu ada uang Anda yang bisa diinvestasikan. Jangan sampai uang keluar sama dengan uang masuk, apalagi kalau sampai lebih (defisit).

Anda tidak perlu menunggu sampai punya pendapatan yang besar untuk mencapai tujuan keuangan Anda. Anda tetap bisa mencapai tujuan keuangan Anda berapapun pendapatan Anda. Karena kemampuan Anda mencapai tujuan keuangan tidak dilihat dari berapa besarnya pendapatan, tapi dari bagaimana Anda mengatur pendapatan itu.

Wallahu ta'ala a'lam.

UNTUK KEKASIHKU

  • 0

Sayang, kau harus sadar bahwa diriku bukan milikmu. Kita adalah milik Allah. Oleh itu, diriku tak mampu untuk menghambakan diri kepadamu. Diriku hanya hamba kepada Tuhan yang telah menciptakanku dan Tuhan yang selama ini memberi seluruh kasih sayang-Nya kepada diriku.

Sayang, apa yang diriku lakukan kepadamu hanyalah karena Dia al-Rahman, al-Rahim, al-Wadud. Sesungguhnya kasih sayangmu adalah kasih sayang al-Rahman al-Rahim, cintamu kepadaku selama ini adalah cinta dari al-Wadud kepada diriku. Oleh itu, aku harus membalas kasih sayang dan cinta-Nya dengan taat dan patuh kepada-Nya dengan sepenuh hatiku.

Sayang, aku sadar bahwa dirimu hanya diutuskan oleh-Nya kepadaku supaya aku dapat membalas cinta-Nya. Dia menciptakanku agar dapat membantumu memelihara dirimu dari dosa dan noda karena Dia mau supaya kau senantiasa taat dan patuh kepada-Nya Yang Menjamin kebahagiaan kita.

Sayang, aku sadar apabila kau menegurku, maka sesungguhnya Dialah yang sebenarnya menegurku melalui dirimu. Karena Dia ingin supaya aku segera kembali kepada jalan-Nya yang lurus ketika aku salah dan lupa.

Sayang, Allah telah menyiapkan rencana khusus bagi kita. Dan setan telah berikrar untuk bersungguh-sungguh dalam menggagalkan rencana tersebut. Setan senantiasa berusaha meniupkan perasaan malas di hati kita, menjadikan kita suka menunda-nunda kerja, membuat kita meragukan kemampuan kita dan melemahkan semangat juang kita dengan berbagai cara.

Ketahuilah, sesungguhnya semakin besar masalah yang akan kita hadapi mengisyaratkan semakin besar pula rencana yang telah Allah siapkan untuk kita. Jangan sampai kelemahan iman dan godaan setan merusak rencana besar itu.


Catatan:

Mohon maaf jika ada yang kurang berkenan dengan tulisan kali ini. Tulisan ini memang lebih sesuai bagi orang yang telah menikah. Tetapi tidak ada salahnya jika dibaca oleh orang yang belum menikah. Karena nanti akhirnya akan menikah juga. Bukan begitu? :D Maksud kekasih pada judul di atas juga bisa ditafsirkan sesuai keadaan hati masing-masing pembaca. :) Contohnya: orang tua dan anak, abang/kakak dan adik, guru dan murid, pemimpin dan pengikut,murabbi dan mutarabbi, dan lain sebagainya. Wallahu ta'ala a'lam

AIR DAN MANUSIA

  • 0
Dr. Masaru Emoto di dalam bukunya "The True Power of Water" membuktikan bahwa air dapat mendengar kata-kata, membaca tulisan dan mengerti pesan yang dikirim kepadanya. Semakin kuat dan banyak pesan yang dikirim, maka semakin besar pula pengaruh pesan tersebut terhadap air.

Dr. Masaru Emoto juga menunjukkan bagaimana molekul-molekul air dapat berubah menurut pesan yang disampaikan kepadanya. Dengan pesan positif, molekul-molekul air berubah menjadi seperti bentuk kristal heksagonal yang sangat indah. Dan dengan pesan negatif, molekul-molekul air berubah menjadi bentuk yang tidak karuan.

Molekul air yang mendapat pesan-pesan positif

Molekul air yang mendapat pesan-pesan negatif

Apa yang menarik, faktanya sebagian besar tubuh manusia terdiri dari air. Ini bermakna manusia sebagaimana air dapat dipengaruhi dengan pesan-pesan yang disampaikan kepadanya, baik pesan positif maupun negatif.

Sebagai contoh: Hari ini Anda merasa sehat dan bersemangat untuk melakukan berbagai aktivitas. Tapi apa yang akan Anda rasakan sekiranya kawan Anda mengatakan, "Kenapa wajahmu nampak pucat? Kamu nampak tidak sehat. Apakah kamu sakit? Sepertinya kamu perlu istirahat." Mungkin kalau hanya satu atau dua orang saja yang mengatakan begitu, Anda hanya menganggapnya sebagai gurauan semata-mata. Namun bagaimana jika hal yang sama dikatakan kepada Anda berulang kali? Walaupun Anda sebenarnya memang sehat tapi setidaknya semangat Anda akan menurun, merasa lesu dan ingin beristirahat.

Jika hal ini berlaku untuk yang negatif, maka pastinya berlaku pula untuk yang positif. Anda pernah menghadiri program motivasi? Apa yang Anda rasakan menyertai program tersebut? Pastinya Anda merasa lebih ceria, lebih bersyukur, lebih bersemangat dan merasa yakin menatap masa depan. Begitu juga jika Anda menjadikan zikir dan tilawah Alquran sebagai wirid harian, Anda akan merasa tenang dan bahagia dalam menjalani hidup

Kesimpulannya, berhati-hatilah dengan apa yang kita lihat, baca, tonton dan dengar. Karena hal tersebut bisa mempengaruhi keadaan diri kita. Pilah dan pilih pesan yang positif serta hindari yang negatif!

SENDIRI BUAT, SENDIRI DAPAT

  • 0
Dan dirikanlah shalat dan tunaikanlah zakat. Dan segala kebaikan yang kamu kerjakan untuk dirimu sendiri, kamu akan mendapatkan nya (pahala) di sisi Allah. Sungguh Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan. (al-Baqarah: 110)

Alhamdulillah, saya telah menghafal ayat di atas sejak masih belajar di Ruhul Islam Anak Bangsa (RIAB). Sampai sekarang saya telah berulang kali membacanya. Tetapi baru-baru ini saya seakan mendapat pemahaman baru dari ayat tersebut.

Kawan-kawan sekolah saya dulu ada yang menganggap bahwa saya sekarang dalam keadaan sukses. Saya menyelesaikan kuliah (walaupun sebenarnya tiada kata berhenti untuk belajar) dengan keputusan yang sangat memuaskan, sekarang bekerja di luar negara dengan pendapatan yang bisa dikatakan lebih dari lumayan, kemudian menikah pula dengan seorang muslimah yang insya Allah solehah. Apa yang saya dapat sekarang adalah apa yang saya usahakan sebelum ini.

Bagi sebagian orang mungkin keadaan saya ini biasa-biasa saja. Tapi mungkin saja bagi sebagian yang lain keadaan saya sekarang bisa dikatakan begitu sukses. Setidaknya itulah yang saya rasakan. Karena sebenarnya makna kesuksesan ditentukan oleh diri kita masing-masing. Untuk kesuksesan ini saya perlu bersyukur dengan lebih baik lagi agar daftar kesyukuran yang ada sekarang terus bertambah. Karena apa yang saya dapat pada masa akan datang adalah apa yang saya usahakan sekarang.

Setiap orang berhak untuk sukses. Tapi kenapa tidak semua orang bisa sukses? Karena sesungguhnya setiap ada hak, pasti ada kewajiban. Dan tidak semua orang bersedia memenuhi kewajibannya untuk membuat sukses mendatanginya. Karena tidak semua orang bersedia membayar harga kesuksesan. Karena tidak semua orang bersedia menjadikan dirinya layak untuk dihampiri oleh kesuksesan.

Untuk meraih sukses, kita mesti bersedia memenuhi kewajibannya, membayar harganya dan membuat diri kita layak bersanding dengannya. Jadi, kita sendirilah yang menentukan tahap kesuksesan kita. Dan kita hanya akan sukses sebesar mana yang kita usahakan. Semakin besar usaha kita, semakin sukses pula hidup kita.

Tapi di dalam Islam, sukses tidak cukup sekedar di dunia. Sukses di dunia mesti dipadukan dengan sukses di akhirat. Sebagaimana doa yang selalu kita baca setiap kali selesai shalat, "Wahai Tuhan kami berikanlah kami sukses di dunia dan sukses di akhirat serta lindungi kami dari azab api neraka." (al-Baqarah: 201)

Percayalah bahwa ibadah (terutama ibadah wajib) yang kita lakukan sehari-hari memiliki hubungan yang sangat erat dengan kesuksesan, baik kesuksesan di dunia maupun di akhirat kelak. Semakin baik kualitas ibadah yang kita lakukan, akan semakin dimudahkan pula urusan kita untuk mencapai kesuksesan.

Sebagai contoh: dengan menjaga shalat, Allah akan mengatur kehidupan kita dengan sebaik-baiknya. Jadi kalau sekarang Anda merasa bermasalah dengan hidup Anda, coba perhatikan bagaimana shalat Anda? Jika Anda memang benar-benar ingin memperbaiki hidup Anda, perbaikilah hubungan Anda dengan Allah. Karena sebesar apapun masalah Anda, seseungguhnya Allah Maha Besar dan Maha Berkuasa menyelesaikan masalah Anda. Dalam arti kata lain, perbaikilah kualitas shalat Anda! Mulai dari wudhu', niat, bacaan, tata cara, termasuk jadwal pelaksanaannya. Lakukan shalat pada awal waktu dan usahakan berjamaah. Akan lebih baik jika disertai pula dengan shalat-shalat sunat seperti shalat sunat qabliyah dan ba'diyah, shalat dhuha, shalat hajat, shalat tahajjud dan shalat-shalat sunat lain semampunya.

Contoh lainnya: jika Anda bermasalah dalam hal keuangan. Pendapatan bulanan yang tidak pernah cukup, hutang yang perlu segera dibayar, biaya berobat yang sangat mendesak dan lain sebagainya. Maka cara paling mudah untuk mengatasinya adalah dengan banyak-banyak bersedekah serta bersedekah banyak-banyak. Minimal sebanyak 10% dari jumlah uang yang diperlukan. Telah menjadi rahasia umum di kalangan orang kaya bahwa cara untuk tetap dan bertambah kaya adalah dengan bersedekah secara konsisten. Konsep sedekah (memberi) ini adalah universal yang berlaku bukan hanya bagi orang Islam tapi berlaku bagi semua orang.

Barang siapa beramal soleh, baik laki-laki maupun perempuan dan dia beriman maka pasti akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan pasti kami membalasnya dengan pahala yang lebih baik dari amal mereka. (al-Nahl: 97)

Dan barang siapa berpaling dari peringatan-Ku maka sungguh dia akan menjalani kehidupan yang sempit dan Kami akan mengumpulkannya pada hari kiamat dalam keadaan buta. (Taha: 124)

Jadi mulai sekarang jangan pernah membelakangkan usaha untuk mencapai sukses di akhirat dalam upaya meraih sukses di dunia. Karena sesungguhnya kesuksesan kita di dunia sangat berkait rapat dengan kesuksesan di akhirat. Dan hanya dengan izin Allah SWT kita bisa mendapat sukses di dunia dan hanya dengan rahmat serta ridha-Nya pula kita bisa mencapai sukses di akhirat.

Apa yang kita dapat sekarang adalah apa yang kita usahakan sebelum ini. Apa yang kita dapat pada masa akan datang adalah apa yang kita usahakan sekarang. Jika yang diusahakan adalah baik maka baik pula yang akan didapat. Begitu pula sebaliknya.

Wallahu ta'ala a'lam.

RANGKAIAN IBADAH NIKAH VOL 1 (TA'ARUF)

  • 1
Alhamdulillah! Segala puji bagi Allah karena pada 2 (dua) minggu yang lalu acara walimah kami di rumah keluarga istri saya di Taman Paroi Jaya, Seremban, Negeri Sembilan, Malaysia berjalan dengan lancar, mudah dan sederhana.

Saya pribadi menganggap bahwa pernikahan itu adalah suatu ibadah. Syarat diterimanya suatu ibadah adalah kemurnian ikhlas pada niat serta sesuai dengan panduan syariat. Semua hal yang berkaitan dengan pernikahan (dari awal saya berkenalan dengan calon istri saya, ketika berlangsungnya ta'aruf, khitbah, sehingga majlis akad nikah dan seterusnya walimah) merupakan rangkaian ibadah nikah yang akhirnya diharapkan bermuara kepada ridha Allah. Mana mungkin sutau ibadah bisa mencapai ridha Allah jika dalam proses pelaksanaannya ternoda oleh hal-hal bertentangan dengan kehendak-Nya?

Untuk itu saya sedaya upaya memastikan proses ibadah ini berjalan sesuai dengan syariat dan tidak ternoda oleh maksiat.

Di sini saya ingin berbagi pengalaman kepada pembaca sekalian bagaimana rangkaian perjalanan ibadah nikah saya berlangsung. Saya sadar bahwa proses yang saya lalui tersebut tidak sepenuhnya layak dijadikan teladan. Tetapi semoga ada sedikit nilai kebaikan yang bisa diambil dari pengalaman tersebut. Amin!

Proses Ta'aruf dan Khitbah

Proses ini berawal dari seorang sahabiyah (sahabat perempuan) yang menawarkan jasa baiknya untuk menjodohkan saya dengan seorang dosen (Bahasa Malaysia: pensyarah) dari universitas tempatnya belajar. Menanggapi tawarannya tersebut, saya mengirimkan bio data saya kepadanya via e-mail. Dan dia menceritakan sekilas tentang muslimah yang ingin dijodohkan dengan saya itu via sms. Fasilitas teknologi cukup berperan dalam proses ini. :)

Beberapa hari kemudian (6/4) saya dihubungi kembali olehnya dan diberitahukan bahwa orang tengah alias perantara dalam hal ini untuk seterusnya akan diambil alih oleh sahabiyah yang lain memandangkan perantara tersebut adalah kawan baik muslimah itu ketika masih belajar di luar negara suatu ketika dulu.

Perantara tersebut juga kebetulan dulunya adalah wakil (Bahasa Malaysia: timbalan) saya ketika sama-sama aktif di organisasi mahasiswa. Singkat cerita, bio data saya dikirim kepada muslimah (calon istri) saya tersebut. Sedangkan saya atas kehendak sendiri meminta supaya tidak dikirimi bio data apa lagi photo muslimah itu. Karena menurut saya kalau memang proses ini jadi diteruskan, maka nantinya saya akan mengenalnya juga dan kalau tidak jadi, akan lebih mudah bagi saya untuk melupakannya. Di samping itu, hal ini juga demi menjaga kebersihan hati dan niat. Tapi akhirnya kedua sahabiyah itu memberikan sekilas informasi tentang muslimah tersebut via sms.

Pada saat ini shalat hajat serta istikharah menjadi suatu kemestian. Kedekatan hubungan dengan Allah sangat penting dalam rangka memohon petunjuk, diberikan ketenangan hati dan kesucian niat.

Keesokan paginya (7/4), saya langsung dihubungi oleh ayah muslimah tersebut. Berdebar-debar hati saya ketika itu. :D Dalam perbincangan melalui handphone, saya diminta untuk berkunjung ke rumahnya di Seremban bagi sesi ta'aruf lebih lanjut. :) Disebabkan saya bertugas di Kuantan, saya hanya bisa memenuhi permintaan tersebut paling cepat pada akhir pekan.

Kebetulan pada waktu itu Ayah dan Bunda saya sedang berada di rumah kakak saya di Melaka. Jadi saya menawarkan supaya orang tua saya bisa bersilaturahim lebih dulu ke sana karena mereka 2 (dua) hari kemudian akan segera kembali ke Aceh.

Malam itu juga atas kesediaan dan bantuan abang ipar saya, orang tua dan keluarga kakak saya akhirnya bersilaturahim ke rumah calon istri saya di Seremban. Bunda sempat bertanya tentang calon menantunya itu kepada saya namun tidak banyak yang bisa saya ceritakan.

Setelah keluarga saya pulang dari sana, saya menanyakan pendapat Ayah dan Bunda tentang gadis tersebut. Jika mereka ridha, saya akan bertambah yakin bahwa ini adalah pilihan-Nya atas istikharah saya. Intinya mereka bersikap positif jika saya ingin melanjutkan proses seterusnya. Alhamdulillah!

Pada akhir pekan, saya dan keluarga kakak saya berkunjung ke Seremban untuk berta'aruf langsung dengan muslimah tersebut serta keluarganya. Kami tiba di sana pada siang hari. Begitu sampai, langsung dijamu makan siang. Setelah itu kami sekeluarga shalat zhuhur. Kemudian dilanjutkan dengan acara puncaknya yaitu sesi ta'aruf.

Tidak banyak yang kami bicarakan pada waktu itu. Saya dan muslimah itu diselubungi oleh perasaan malu. Kami malu untuk menyapa, bertanya, berbicara, apatah lagi bertatap muka. Kepala saya hanya tertunduk dan tidak mampu terangkat walaupun untuk sekedar mencuri-curi lihat.

Perjumpaan pada waktu itu di samping untuk proses ta'aruf sekaligus menjadi proses khitbah (pertunangan) antara saya dengannya. Kemudian kami langsung masuk ke perbincangan tentang tanggal pernikahan. Alhamdulillah! Proses yang terjadi begitu mudah dan sederhana.

Walaupun begitu, pada waktu itu saya belum mengenal pasti bagaimana rupa calon istri saya itu. Kalaulah hendak dikata setelah itu kebetulan kami berjumpa, bisa dipastikan saya tidak mengenalnya. Mungkin ada yang menganggap hal ini aneh. Tapi begitulah kenyataannya. :D

Bersambung...


Catatan:

Saya bersyukur karena dijaga dan diberi kekuatan oleh-Nya untuk menghindari pacaran (couple, dating) sebelum menikah. Gelombang yang mengarahkan kepada perzinaan begitu kuat melanda masyarakat kini. Film, sinetron, musik, syair lagu, iklan dan berbagai tayangan tv. Novel, majalah, surat kabar dan berbagai media cetak lainnya. Ditambah lagi penyalahgunaan internet turut serta menyumbang terhadap masalah ini.

Saya bersyukur dan merasa sangat beruntung memiliki sahabat/sahabiyah yang prihatin dan sudi membantu mencarikan jodoh untuk saya. Sehingga saya bisa lebih fokus pada perbaikan diri daripada mencari sendiri.

Sesungguhnya urusan jodoh telah selesai Allah aturkan sebelum kita lahir ke dunia. Kita hanya perlu tau caranya. Semua orang menghendaki jodoh yang baik tapi tidak semua orang mau dan mapu menjadi orang yang baik. Padahal satu-satunya cara untuk mendapatkan jodoh yang baik adalah dengan terlebih dulu berusaha menjadi seorang yang baik.

Wallahu ta'ala a'lam.