BERUBAH DENGAN MENIKAH

  • 0
Selamat menempuh hidup baru!

Ucapan tersebut sering disampaikan kepada pasangan pengantin yang baru saja melangkah ke gerbang perkawinan. Ucapan tersebut benar adanya. Banyak hal baru yang akan dialami oleh sepasang suami isteri di awal perkawinan. Singkat kata, kehidupan seseorang akan berubah dengan menikah.

Pada saat awal pembentukan sebuah keluarga, kekuatan cinta dan suasana romantis sangat terasa. Komunikasi yang terjalin di antara pasangan juga sangat baik serta penuh pengertian dan perhatian. Keadaan ini bisa sangat menentukan bagaimana keadaan rumah tangga pada masa yang akan datang. Jika keadaan ini dapat dimanfaatkan dengan baik, maka akan terbentuk sebuah keluarga yang sakinah, mawaddah dan rahmah hasil dari pernikahan yang barakah.

Menikah untuk Berubah

Allah menyempurnakan sebagian agama kita dengan menikah. Kemudian kita disuruh untuk menyempurnakan sebagian lagi yang tersisa dengan meningkatkan taqwa. Untuk menyempurnakan sebagian agama tersebut sudah tentu kita dituntut untuk berubah ke arah yang lebih baik.

Terkadang manusia memerlukan momentum untuk melakukan perubahan ke arah yang lebih baik. Pernikahan bisa menjadi suatu momentum untuk berubah. Dan kebiasaannya sebelum menikah, masing-masing pasangan memiliki harapan-harapan tersendiri yang ingin dicapai dengan terjadinya pernikahan. Dan pastinya harapan-harapan tersebut adalah harapan-harapan yang dapat mengubah kehidupan seseorang menjadi lebih baik dari berbagai aspek.

Pasangan yang baru saja melangsungkan pernikahan akan berusaha sebaik mungkin dalam melayarkan bahtera rumah tangga mereka. Pada awal pernikahan, masing-masing sangat terbuka dalam menerima nasihat dan teguran. Ini merupakan peluang emas bagi pasangan suami isteri dalam memperbanyak sunnah hasanah serta mengurangkan sunnah sayyi'ah yang mungkin sukar untuk diterapkan pada waktu masih bujangan.

Pernikahan adalah satu titik perubahan. Maka jika tidak berubah menjadi baik, akan menjadi sebaliknya.

Wallahu ta'ala a'lam.

TUHAN 9 CENTI

  • 0
Oleh: Taufiq Ismail


Indonesia adalah sorga luar biasa ramah bagi perokok
tapi tempat siksa tak tertahankan bagi orang yang tak merokok.

Di sawah petani merokok.
Di pabrik pekerja merokok.
Di kantor pegawai merokok.
Di kabinet menteri merokok.
Di reses parlemen anggota DPR merokok.
Di Mahkamah Agung yang bergaun toga merokok.
Hansip bintara perwira nongkrong merokok.
Di perkebunan pemetik buah kopi merokok.
Di perahu nelayan penjaring ikan merokok.
Di pabrik petasan pemilik modalnya merokok.
Di pekuburan sebelum masuk kubur merokok.

Indonesia adalah semacam firdaus jannatu na’im sangat ramah bagi perokok
tapi tempat siksa kubur hidup-hidup bagi orang yang tak merokok.

MENYESAL SETELAH MENIKAH?

  • 3
Setelah sekian lama disibukkan dengan berbagai aktivitas yang mudah-mudahan bermanfaat, akhirnya saya dapat juga mencuri waktu untuk mencoretkan sesuatu dalam blog ini. Alhamdulillah!

Hati ini merasa sangat bersyukur atas berbagai limpahan nikmat yang tidak putus-putus dari Al-Razzaq. Alhamdulillah! Sebagian besar Resolusi Awal Tahun 2010 yang pernah saya tuliskan, dengan izin dari Yang Maha Kuasa telah terpenuhi dan sebagian yang masih belum akan terus diusahakan dan diperbaiki dari waktu ke waktu.

Di antara butir resolusi yang saya tuliskan adalah menikah dengan muslimah 'penyelamat' - Juni 2010 (bayt al-muslim). Alhamdulillah! Hanya dalam rentang waktu lebih kurang 2 (dua) bulan sejak saya berta'aruf dengan muslimah itu, akhirnya pada hari jum'at, 11 Juni 2010 pukul 3.15 petang di rumah keluarga muslimah tersebut di Seremban.

Alhamdulillah! Majlis akad nikah saya dihadiri oleh Ayah, Bunda, Abang, Kakak, Adik, saudara ipar dan ramai lagi keluarga serta kerabat dari berbagai belahan bumi Nusantara. Ada yang datang dari Malang (Jawa Timur), Sukabumi (Jawa Barat), Pontianak (Kalimantan Barat), Naggroe Aceh Darussalam dan dari berbagai negeri di Malaysia. Dari 10 (sepuluh) orang bersaudara, 6 (enam) orang dapat kembali berkumpul bersama setelah terpisah untuk sekian lama.

Tapi begitu kemeriahan majlis akad nikah berlalu, saya segera dihadapkan dengan kehidupan yang benar-benar baru. Sebelum ini saya pernah mendengar bahwa ada orang yang merasa menyesal padahal baru saja melangsungkan pernikahan. Kini setelah beberapa hari yang lalu diijabkabulkan, akhirnya saya baru benar-benar tahu dan bisa merasakan sendiri kenapa ada yang bisa menyesal padahal baru saja menikah.

Bagaimana tidak menyesal?! Setelah menikahlah kita baru bisa merasakan keindahan dan kenikmatan alam perkawinan yang sebelum ini hanya bisa kita dengar atau baca. Kalaulah saya tahu begini indah dan nikmatnya pernikahan, mungkin saja saya menikah lebih awal lagi. :) Tapi walau bagaimanapun, lebih baik menyesal sekarang daripada menyesal kemudian.

Orang yang belum menikah itu ibarat orang yang berpuasa. Nikmat berpuasa itu dirasakan pada saat berbuka. Saya perlu menunggu 26 tahun sebelum dapat berbuka puasa. Bagaimana dengan Anda? Apakah Anda juga merasa menyesal setelah menikah? Atau Anda masih betah berpuasa lama-lama? :D Pesan saya bagi yang sedang menunggu waktu berbuka, isilah masa menunggu Anda dengan hal-hal yang berguna! Jangan sampai batal sebelum waktunya! Ok :)


Catatan:

Apa bila seseorang menikah, maka telah sempurnalah sebagian agamanya. Maka hendaklah ia bertaqwa kepada Allah pada sebagian yang lain. (H.R. Hakim)

Pernikahan adalah suatu ibadah. Syarat diterimanya suatu ibadah adalah kemurnian ikhlas pada niat serta mengikut panduan yang diajarkan syariat. Tidak mungkin suatu ibadah itu bisa mencapai ridha Allah jika dalam proses pelaksanaannya ternoda oleh hal-hal yang bertentangan dengan kehendak-Nya.

Saya dan Isteri akan melangsungkan Majlis Kesyukuran Pernikahan pada hari Sabtu, 26 Juni 2010 bertempat di 442, Persiaran Rajawali, Taman Paroi Jaya, Seremban, Negeri Sembilan, Darul Khusus. Saya mengundang keluarga, mu'allim/ah, sahabat-sahabiyah, kawan-kawan dan kenalan yang berkelapangan untuk hadir bagi memeriahkan serta mendoakan keberkatan atas pernikahan kami. Bagi yang ingin mendapatkan informasi lebih lanjut, silakan menghubungi saya di saluran +6019 212 906.