MENANG KONTES 2 IN 1

  • 4
Alhamdulillah kathira! Saya baru saja memenangi Kontes Azam 2011 yang dianjurkan oleh Mat Joe. Untuk menyertai kontes ini seseorang hanya perlu membuat satu entry tentang azam. Apa yang menarik tentang kontes ini, untuk satu entry ini seorang peserta secara automatik menyertai 3 kategori iaitu (1) Entry Azam 2011 (2) Share dan Like (3) Matjoe's Reader Choice. Ini bermakna peluang untuk menang adalah sangat besar.

Alhamdulillah! Setakat ini saya telah menang untuk kategori (1) dan (2). Kedua-duanya menang tempat ketiga. :) Ini bermakna saya berhak untuk mendapatkan (1) RM 30 + 1 e-b00k hartanah Abang Ensem bernilai RM 20 dan (2) Sebalang cookies Kak Ina KL. Saya tak menyangka boleh terpilih menjadi pemenang unuk kategori (1). Kalau untuk kategori (2) saya memang ada strategi sendiri untuk menang, walaupun sekadar di tempat ketiga. He he he...

Manakala untuk kategori (3), memandangkan Mat Joe hanya memilih seorang pemenang, peluang untuk menang sangatlah kecil. Ditambah pula persaingan ketat di antara Mama Zharfan dan Hans membuat saya sekadar menjadi pemerhati. He he he...

Tentang hadiah kategori (1), saya sebenarnya sudahpun membeli ketiga-tiga e-book Abang Ensem yang tinggal menunggu masa sahaja untuk dipraktikkan. :) Kalaulah Abang Ensem ada e-book ke-4. He he he... (Rupanya e-book ke-4 sedang dalam proses penulisan dan jika sudah siap nanti Abang Ensem telah berkenan untuk menghadiahkan e-book tersebut kepada saya, insya Allah). Manakala tentang hadiah kategori (2), sejak awal lagi ketika Mat Joe bercerita tentang cookies ini, saya sangat teringin untuk mencubanya. Hu hu hu... Alhamdulillah! Selepas Hari Raya Cina nanti insya Allah cookies tersebut akan sampai ke alamat saya.

Terima kasih banyak kepada Mat Joe kerana menganjurkan kontes ini. Tidak lupa pula terima kasih banyak kepada para penaja yang membuat kontes ini menjadi semakin meriah. Tahniah kepada para pemenang. Dan terima kasih yang tak terhingga kepada semua pihak yang membantu dan menyokong saya sehingga boleh memenangi tempat ketiga bagi kategori (1) dan (2). Dan akhirnya, alhamdulillah Rabb al-'alamin 'ala kulli hal wa fy kulli hal wa ni'mah!

BERSEDEKAH TAPI MENGHARAPKAN BALASAN?

  • 0
Sedekah adalah salah satu bentuk ibadah kepada Allah. Meminta kepada Allah supaya menunaikan hajat juga merupakan ibadah yang disebut juga dengan doa. Keduanya adalah amal yang dituntut oleh Islam dalam semua keadaan. Apakah pada waktu susah atau senang, pada waktu miskin atau kaya.

Namun jika kedua amal ini dihimpunkan menjadi satu (bersedekah kemudian meminta kepada Allah supaya membalas sedekah tersebut dengan menunaikan hajat), sebagian orang menganggapnya salah. Alasannya karena suatu ibadah yang mengharapkan balasan dianggap tidak ikhlas. Benarkah demikian? Jawabannya bisa ya atau tidak. Ya, tidak ikhlas jika mengharap balasan dari makhluk. Tetapi tidak jika mengharap balasan dari Khaliq. Karena Allah SWT sendiri telah berfirman, "Mintalah kepada-Ku, aku akan menunaikannya"

Untuk lebih jelas, izinkan saya menerangkannya dengan beberapa tanya jawab seperti berikut:

(-) Bolehkah seseorang yang malas beribadah, misalnya tidak solat tetapi meminta sesuatu kepada Allah?
(+) Tentu saja boleh. Siapa saja boleh berdoa kepada Allah SWT.

(-) Bolehkah seseorang yang beribadah meminta sesuatu kepada Allah?
(+) Jika orang yang tidak beribadah kepada-Nya saja boleh meminta, apa lagi orang yang taat beribadah.

(-) Bolehkah seseorang yang melakukan suatu ketaatan kepada Allah kemudian dia bertawasul kepada Allah dengan amalnya tersebut supaya menunaikan hajatnya?
(+) Sekali lagi jawabannya adalah boleh berdasasarkan dalil hadis Nabi SAW tentang 3 orang yang terperangkap di dalam sebuah gua kemudian mereka bertawasul dengan amalan mereka masing-masing supaya mereka dapat keluar dari gua tersebut.

Jadi jika seseorang bersedekah tanpa mengharapkan balasan, ini merupakan sikap yang sangat mulia. Namun jika ada seseorang bersedekah dan kemudian meminta kepada Allah supaya membalas sedekah tersebut dengan menunaikan hajatnya, maka itu juga tidak salah. Malah sebenarnya dia telah melakukan dua ibadah, ibadah sedekah dan doa.

Wallahu ta'ala a'lam.


Catatan:

Berdasarkan pengalaman, saya pernah menggunakan cara di atas. Alhamdulillah! Allah SWT berkenan menunaikan hajat saya tersebut. Di antara pengalaman tersebut pernah saya ceritakan di [sini].

TENTANG FINANCIAL FREEDOM

  • 0
Robert T Kiyosaki mengatakan bahwa orang kaya tidak diukur dari berapa besar active income. Seseorang disebut kaya jika passive income-nya lebih besar daripada biaya hidup. Yang dimaksud passive income adalah duit yang masuk tanpa harus bekerja. Orang yang mencapai tahap ini disebut juga telah mencapai financial freedom, bebas keuangan.

Namun hal ini bukan berarti jika seseorang telah mencapai financial freedom wajib berhenti bekerja. Sama sekali tidak begitu. Seorang yang sudah mencapai financial freedom boleh memilih untuk terus bekerja atau memilih untuk berhenti bekerja.

Sedangkan orang yang belum mencapai financial freedom, tidak ada pilihan lain kecuali harus terus bekerja bagi membiayai keperluan hidupnya.

Lalu apakah jika seseorang yang telah mencapai financial freedom tapi dia memilih untuk terus bekerja bisa dikatakan sebagai orang yang tamak? Jika cara yang ditempuh olehnya untuk mencapai financial freedom tidak salah dari segi agama, hukum maupun etika, maka kita tidak berhak menuduhnya demikian. Jika dia masih bekerja, itu tidak bermakna dia tamak. Tapi dia masih bekerja karena dia memang menyukai pekerjaannya. Dia menyukai pekerjaannya dan akan tetap melakukannya walaupun tidak dibayar.

BAGAIMANA MENDAPAT MANFAAT DARI BUKU?

  • 1
Ketika membeli buku dari bookplanet.com, saya mendapat buku pesanan saya beserta artikel bertajuk "How to benefits from books" yang ditulis oleh Azizi Ali. Dalam artikel tersebut Azizi Ali menerangkan cara yang efektif dan efiesien untuk mendapat manfaat dari buku yang kita baca.

Pertama, kita mesti membaca sekurang-kurangnya 3 kali. Karena kita akan lebih faham isi kandungan buku dengan lebih baik dan boleh jadi ada hal-hal yang terlewatkan jika kita hanya membaca sekali saja.

Kedua, kita mesti memberi tanda pada setiap point penting yang kita baca. Kita bisa menandakan dengan menggarisbawahi atau mewarnakannya dengan highliter. Hal ini nantinya akan memudahkan serta menghemat waktu dan kerja kita ketika ingin merujuknya kembali. Jangan khawatir tanda-tanda itu mencacatkan buku. Ingat! Buku untuk dimanfaatkan, bukan sekedar untuk dipajang.

Terakhir, kita harus me-review buku yang sudah kita baca berkali-kali. Setidaknya setahun sekali. Hanya dengan begitu kita akan tetap mengingat kandungan-kandungan penting dari buku tersebut dan kembali mendapat manfaat dari ilmu di dalamnya.

Dari ketiga cara tersebut dapat disimpulkan bahwa untuk mendapat manfaat dari sebuah buku, kita mesti memilikinya. Harga sebuah buku lebih kurang seperti biaya makan kita sehari. Jadi semua orang mampu membeli sebuah buku. Kita bisa saja tidak makan sehari. Hal ini tidak akan membunuh kita. Tapi terkadang ilmu yang terkandung dalam sebuah buku bisa membuat kita dan keluarga kita makan seumur hidup.

Sangat disayangkan budaya membaca masih sangat kurang dalam masyarakat kita. Jika Anda membaca sebuah buku sebulan, Anda termasuk ke dalam 10% popolasi dunia yang mengamalkan dunia membaca.

Ingatlah! Wahyu yang pertama kali diturunkan ke atas Nabi Muhammad SAW adalah perintah membaca. Padahal Nabi SAW dan mayoritas masyarakat pada waktu itu tidak tahu membaca. Namun beberapa puluh tahun setelah perintah itu turun, dengan izin Allah SWT, masyarakat yang sebelumnya buta huruf dapat menerangi 2/3 permukaan bumi dengan cahaya iman.

Wallahu ta'ala a'lam bi al-shawwab