PUTROE PHANG (PUTERI PAHANG)

  • 3


Pada abad ke-17 M, Kesultanan Aceh Darussalam di bawah pimpinan Sultan Iskandar Muda mengalami masa keemasan dan termasuk salah satu kekuatan adi daya di dunia khususnya di kawasan Selat Malaka.

Di balik kesuksesan seorang laki-laki selalu ada orang perempuan di balik layar. Bagi Sultan Iskandar Muda, perempuan di balik layar itu adalah permaisurinya seorang puteri dari Kerajaan Pahang.

Sultan Iskandar Muda tertarik dengan seorang puteri dari Kerajaan Pahang yang bernama Puteri Kamaliah. Puteri Kamaliah dinikahi oleh Sultan Iskandar Muda kemudian diangkat menjadi permaisurinya. Karena Puteri Kamaliah berasal dan Pahang, rakyat Aceh memanggilnya dengan sebutan Putroe Phang.

Tidak hanya cantik, tapi beliau juga seorang wanita yang cerdas. Beliau adalah penasehat suaminya dalam pemerintahan. Puteri Kamaliah masyhur karena cerdas dan bijaksana dalam memutuskan persoalan yang dihadapi masyarakat Aceh Darussalam. Kerja sama Sultan Iskandar Muda yang gagah, berani, dan adil dengan Permaisuri Putroe Phang yang bijaksana mengantarkan Aceh menuju masa kejayaan. Putroe Phang sangat berpengaruh dalam pemerintahan dan penyusunan undang-undang kerajaan. Hal ini terbukti sehingga sekarang pepatah di bawah ni masih masyhur di kalangan masyarakat Aceh.


Adat bak Poe Teumeureuhom
Hukom bak Syiah Kuala
Qanun bak Putroe Phang
Reusam bak Laksamana

Artinya:
Adat pada Marhum Mahkota Alam
Hukum pada Syiah Kuala
Qanun pada Puteri Pahang
Resam pada Laksamana

Menurut hikayat, Puteri Pahang selalu merasa rindu kepada kampung halamannya, Pahang. Sultan yang mengetahui kerinduan permaisurinya membangun sebuah taman menyerupai bukit-bukit sebagaimana yang banyak terdapat di Pahang. Di dalam taman tersebut terdapat sebuah bangunan seperti gunung kecil yang dikenal dengan GunonganPutroe Phang sangat senang dengan taman tersebut. Waktunya sering ia habiskan di sana, bermain-main bersama dayang-dayangnya, sambil memanjatinya.

Bukti rasa cinta Sultan Iskandar Muda terhadap permaisurinya itu masih wujud sampai sekarang dan kini dikenal dengan sebutan Taman Putroe Phang dan Gunongan.

Tugu di Taman Putroe Phang


Gunongan

Pintu masuk Gunongan

Terowongan di dalam Gunongan

Lubang keluar di atas Gunongan


Puncak Gunongan

3 comments:

  1. Assalamualaikum wbt..
    waduh pencinta sejarah juga ya ustaz ni.. puteri pahang ye.. ke ade kisah lain disebaliknya..? kisah sendiri barangkali..huhu

    ReplyDelete
  2. Trus, mitos yang mengatakan bahwa setiap keturunan perempuan dari Sultan Iskandar Muda yang jika dekat-dekat dengan laut akan ditarik kedalam laut, itu gimana ceritanya?

    ReplyDelete
  3. @Anonymous

    Mohon maaf! Sejujurnya ini adalah kali pertama mendengar mitos seperti itu. Jadi saya pikir saya tidak bisa berkomentar tentang hal tersebut.

    Mohon maaf sekali lagi karena tidak dapat membantu.

    ReplyDelete