DAYAH JEUMALA AMAL DALAM KENANGAN

  • 3
Cerita ini bermula pada saat-saat terakhir saya berstatus pelajar kelas VI D MIN Banda Aceh (dulu dikenal dengan MIN Jambo Tape). Saya harus menentukan langkah saya, memilih batu pijakan yang terbaik (setidaknya menurut saya) dalam melanjutkan pendidikan.

Orang tua saya menawarkan tiga pilihan yang menurut saya sama-sama bagus; [1] MTsN I Banda Aceh, [2] Dayah Jeumala Amal dan [3] Ma'had Bustanul Ulum. Entah bagaimana akhirnya pilihan saya jatuh kepada Dayah Jeumala Amal (DJA) yang berlokasi di Lueng Putu, Pidie. 

Mungkin karena lokasinya tidak terlalu dekat dengan rumah, juga tidak telalu jauh. Selain itu, lokasinya dekat dengan rumah Wak (kakak ibu) saya di Beureunun dan saudara saya juga pernah belajar di sana. Sepertinya memang sudah menjadi tabiat manusia lebih percaya dan suka mengikuti orang yang dekat dengannya.

Disingkatkan cerita, lebih kurang tiga tahun saya menimba ilmu dan pengalaman di sana. Hari ini, setelah lebih kurang 14 tahun meninggalkan DJA, saya merasa sangat bersyukur pernah bersekolah di sana. Saya menjadi seperti sekarang ini bisa dikatakan karena didikan yang pernah saya dapatkan di sana.

Ibarat sebuah komputer, saya dan kawan-kawan di-install dengan berbagai program. Terkadang kami juga sempat terserang virus-virus yang mengganggu atau bahkan merusak program-program tersebut. Kalau sudah begitu, maka bersiaplah untuk mendapatkan perawatan anti virus. :)

Ada begitu banyak program yang di-install kepada saya dan kawan-kawan selama 3 tahun di DJA. Di antara program yang di-install kepada saya dan kawan-kawan ialah:

1. Pemberian
mufradat/vocabularies pada setiap pagi dan sore hari Sabtu hingga Kamis (karena DJA cuti pada hari Jum'at). 


Pembina akan menuliskan 2 mufradat/vocabularies berserta contohnya. Kemudian semua pelajar membaca mufradat/vocabularies tersebut bersama-sama. Setelah itu beberapa orang pelajar diminta untuk membuat kalimat dengan mufradat/vocabularies tersebut. Setiap mufradat/vocabularies wajib dicatat dan dibuatkan 1 contoh kalimat. Pada Kamis sore buku mufradat/vocabularies dikumpulkan kepada pembina untuk diperiksa, dinilai dan dikoreksi.

2. Kewajiban
berkomunikasi dalam bahasa Arab atau Inggris

Jika ketahuan berkomunikasi selain dalam bahasa tersebut, bersiaplah untuk dihukum di mahkamah yang akan dilaksanakan pada setiap malam hari Sabtu hingga Kamis. Jasus atau spy alias mata-mata yang bertindak sebagai pemberi laporan pelanggaran kepada pembina harus menjalankan tugas dengan profesional. Di antara butir-butir yang wajib disampaikan dalam laporannya kepada pembina adalah nama pesalah, kalimat haram yang disebutkan, nama kawan bicara, waktu, tempat dan nama saksi.

3. Wajib
shalat berjamaah di mushalla. 

Di antara peraturan yang ditetapkan adalah: 
- Haram berada di asrama pada saat azan dikumandangkan. Jadi sebelum lafaz "Allahu Akbar" terdengar, asrama sudah kosong. 
- Wajib berada di mushalla sebelum azan selesai. Jadi sebelum lafaz "La ilaha illa Allah" habis, wajib sudah berada di mushalla.
- Haram berbicara kosong atau tidur sehingga pelaksanaan ibadah selesai (termasuk wirid, doa dan tilawah Qur'an setelah shalat). 

Melanggar peraturan tersebut berarti mendaftarkan diri untuk dihukum di mahkamah. Kadang kala mahkamah (bahasa dan ibadah) bisa menjadi ajang balas dendam. Hari ini saya masuk mahkamah karena laporan Anda, besok Anda akan masuk mahkamah karena saya. Jasus oh jasus! :D

4. Muhadatsah/Coversation pada setiap pagi Jum'at. 

Setelah subuh hari Jum'at, semua pelajar menurut kelas masing-masing membuat dua barisan yang saling berhadapan. Departemen Bahasa akan memberikan tema Muhadatsah/Coversation. Kemudian pelajar dipersilakan untuk berbicara dengan pasangan/kawan yang ada di hadapannya dalam tema yang telah ditentukan. 

Kadang-kadang setelah Muhadatsah/Converstion, para pelajar akan berjalan atau jogging ke arah Teupin Raya atau Langgien. Pulang dari sana, para pelajar akan berkumpul kembali (bagi pelajar laki-laki biasanya di lapangan basket/volley) untuk program ishlah al-lughah dan seterusnya pembagian tempat gotong royong menurut kelas masing-masing.

5. Muhadharah/Public Speaking

Dalam seminggu ditetapkan satu malam untuk malam Muhadharah/Public Speaking, yaitu bepidato dalam bahasa Indonesia, Arab atau Inggris secara bergiliran. Di samping itu, ada juga yang bertugas menjadi MC, tilawah Qur'an, membaca salawat, hiburan dan doa. Bagi yang mendapat tugas berpidato, sebelum tampil wajib menulis teks pidatonya di buku tulis khusus dan menyerahkan teks tersebut kepada pembina untuk diperiksa, dinilai dan dikoreksi.

6. Gotong royong secara bergilir. 

Ini salah satu program yang agak unik bagi saya. Pelajar kelas 1, 2 dan 3 (setiap angkatan ada 2 kelas) bertugas membersihkan dayah pada setiap pagi hari Sabtu hingga Kamis secara bergiliran. 

Gotong royong perdana pula akan diadakan pada pagi hari Jum'at setelah Muhadatsah/Coversation. Tempat gotong royong favorit pada hari Jum'at adalah di mushalla. :D 

Bagi yang mendapat tugas membersihkan depan asrama termasuk depan Rumoh Aceh, maka cara kerjanya begini. Semua anggota kelas berbaris satu barisan menghadap ke pagar. Kemudian semua berjalan ke arah pagar sambil mengutip setiap sampah yang ditemui. Dalam waktu singkat sampah berhasil dikumpulkan. :)

7. Beasiswa kepada juara umum. 

Setiap kali sebelum acara pembagian rapor di kelas masing-masing, semua pelajar berkumpul di bawah rumoh Aceh untuk mendengar pengumuman juara umum menurut jenjang pendidikan; Tsanawiyah dan Aliyah. 

Selain jadi terkenal (maklum saja karena kelas pelajar laki-laki dan perempuan terpisah, jadi kurang mengenal antara satu sama lain), sang juara juga mendapat hadiah dan beasiswa berupa potongan biaya bulanan menurut prestasi yang diraihnya. 

Program ini sangat memotivasi pelajar untuk terus meningkatkan atau minimal mempertahankan prestasi. Pelajar angkatan 1996-1999 yang pernah mendapat juara umum (seingat saya) ialah Ihsan Mahmud (kelas A) dan Ansharullah (kelas B). Saya sendiri tidak ingat apakah pernah dapat atau tidak. :"> Tapi yang selalu jadi langganan dan tidak pernah tidak dapat juara umum adalah Nur Izzati (kelas C). :-bd

8. Perlombaan pada moment tertentu. 

Seperti 17 Agustusan (Hari Merdeka) dan apa lagi ya? Ada yang ingat? :( Perlombaan tersebut ada yang berbentuk ilmiah seperti lomba azan, shalat berjamaah, pidato, drama bahasa (teringat pernah jadi aktor drama dadakan waktu kelas I), dan lain-lain. Ada juga yang berbentuk jasadiah seperti bola kaki, volley, ping-pong, tarik tambang dan lain-lain. Kalau masalah perlombaan, kelas A dan kelas B dapat dipastikan selalu bersaing ketat. :D

Apa lagi ya? Kalau ada alumni DJA yang singgah mampir di sini, tolong masukannya di komen ya.

Terima kasih.

3 comments:

  1. Assalamu'alaikum.

    Terharu membaca tulisan ini. Membuat saya kembali mengenang masa 1992-1998 ketika menempuh pendidikan di Jeumala Amal.

    Syukran, Raisul Fadla.

    Radzie [www.radzie.com]

    ReplyDelete
  2. Saya alumni ke 19 Jeumala Amal angkatan 2011.
    semoga Jeumala Terus Melebarkan Sayap-sayapnya dan Melahirkan Alumni yang Berprestasi :)

    ReplyDelete
  3. ..SAYA ALUMNI 22
    SMOGA JEUMALA SEMAKIN SUKSES

    ReplyDelete