MENYESAL SETELAH MENIKAH?

  • 3
Setelah sekian lama disibukkan dengan berbagai aktivitas yang mudah-mudahan bermanfaat, akhirnya saya dapat juga mencuri waktu untuk mencoretkan sesuatu dalam blog ini. Alhamdulillah!

Hati ini merasa sangat bersyukur atas berbagai limpahan nikmat yang tidak putus-putus dari Al-Razzaq. Alhamdulillah! Sebagian besar Resolusi Awal Tahun 2010 yang pernah saya tuliskan, dengan izin dari Yang Maha Kuasa telah terpenuhi dan sebagian yang masih belum akan terus diusahakan dan diperbaiki dari waktu ke waktu.

Di antara butir resolusi yang saya tuliskan adalah menikah dengan muslimah 'penyelamat' - Juni 2010 (bayt al-muslim). Alhamdulillah! Hanya dalam rentang waktu lebih kurang 2 (dua) bulan sejak saya berta'aruf dengan muslimah itu, akhirnya pada hari jum'at, 11 Juni 2010 pukul 3.15 petang di rumah keluarga muslimah tersebut di Seremban.

Alhamdulillah! Majlis akad nikah saya dihadiri oleh Ayah, Bunda, Abang, Kakak, Adik, saudara ipar dan ramai lagi keluarga serta kerabat dari berbagai belahan bumi Nusantara. Ada yang datang dari Malang (Jawa Timur), Sukabumi (Jawa Barat), Pontianak (Kalimantan Barat), Naggroe Aceh Darussalam dan dari berbagai negeri di Malaysia. Dari 10 (sepuluh) orang bersaudara, 6 (enam) orang dapat kembali berkumpul bersama setelah terpisah untuk sekian lama.

Tapi begitu kemeriahan majlis akad nikah berlalu, saya segera dihadapkan dengan kehidupan yang benar-benar baru. Sebelum ini saya pernah mendengar bahwa ada orang yang merasa menyesal padahal baru saja melangsungkan pernikahan. Kini setelah beberapa hari yang lalu diijabkabulkan, akhirnya saya baru benar-benar tahu dan bisa merasakan sendiri kenapa ada yang bisa menyesal padahal baru saja menikah.

Bagaimana tidak menyesal?! Setelah menikahlah kita baru bisa merasakan keindahan dan kenikmatan alam perkawinan yang sebelum ini hanya bisa kita dengar atau baca. Kalaulah saya tahu begini indah dan nikmatnya pernikahan, mungkin saja saya menikah lebih awal lagi. :) Tapi walau bagaimanapun, lebih baik menyesal sekarang daripada menyesal kemudian.

Orang yang belum menikah itu ibarat orang yang berpuasa. Nikmat berpuasa itu dirasakan pada saat berbuka. Saya perlu menunggu 26 tahun sebelum dapat berbuka puasa. Bagaimana dengan Anda? Apakah Anda juga merasa menyesal setelah menikah? Atau Anda masih betah berpuasa lama-lama? :D Pesan saya bagi yang sedang menunggu waktu berbuka, isilah masa menunggu Anda dengan hal-hal yang berguna! Jangan sampai batal sebelum waktunya! Ok :)


Catatan:

Apa bila seseorang menikah, maka telah sempurnalah sebagian agamanya. Maka hendaklah ia bertaqwa kepada Allah pada sebagian yang lain. (H.R. Hakim)

Pernikahan adalah suatu ibadah. Syarat diterimanya suatu ibadah adalah kemurnian ikhlas pada niat serta mengikut panduan yang diajarkan syariat. Tidak mungkin suatu ibadah itu bisa mencapai ridha Allah jika dalam proses pelaksanaannya ternoda oleh hal-hal yang bertentangan dengan kehendak-Nya.

Saya dan Isteri akan melangsungkan Majlis Kesyukuran Pernikahan pada hari Sabtu, 26 Juni 2010 bertempat di 442, Persiaran Rajawali, Taman Paroi Jaya, Seremban, Negeri Sembilan, Darul Khusus. Saya mengundang keluarga, mu'allim/ah, sahabat-sahabiyah, kawan-kawan dan kenalan yang berkelapangan untuk hadir bagi memeriahkan serta mendoakan keberkatan atas pernikahan kami. Bagi yang ingin mendapatkan informasi lebih lanjut, silakan menghubungi saya di saluran +6019 212 906.

3 comments:

  1. Salam alaik abg Rais. Mabruk2. Barakallahulakuma.
    Moga bahagia hingga ke syurga.
    Mungkin ana sudah terlewat tapi apa pun tahniah. Impian tercapai. :-).
    Doakan ana juga yer, dah lama juga nie berpuasa.

    ReplyDelete
  2. em,nak buat camne,jodoh tak sampai lagi,doa2kanlah..

    ReplyDelete