DRIVER TAXI YANG BERINTEGRITI

  • 0
Seperti biasa, setiap hari Ahad pukul 9.30 malam saya menumpang bus Transnasional dari Seremban ke Kuantan. Biasanya sampai ke Kuantan pukul 2.30 pagi. Tapi selama bulan Ramadhan ini, bus sampai di Terminal Makmur, Kuantan lebih awal.

Pada waktu seawal pagi begitu, saya memilih taxi sebagai sarana transportasi dari Terminal Makmur ke Ma'had di Tanjung Lumpur. Biayanya RM15 (sekitar Rp 42 ribu). Kadang-kadang saya coba bertanya kepada driver prebet sapu (mobil peribadi yang dijadikan taxi tidak resmi yang biasanya menunggu penumpang turun di depan pintu bus) berapa biaya transport dari Terminal ke Tanjung Lumpur. Biayanya lebih mahal dari taxi resmi. :) Kalaupun sudah diminta kurang, biayanya hampir sama dengan biaya taxi resmi. Ironis bukan? Untuk itu, saya lebih memilih taxi resmi daripada prebet sapu.

Pengalaman saya menumpang taxi pada hari Senin, 23 Agustus 2010 yang lalu merupakan pengalaman yang sangat berharga. Tanpa saya sadari, salah satu handphone saya tertinggal di dalam taxi yang saya tumpangi. Sekadar info, saya menggunakan dua handphone. :">

Pada waktu sahur saya mencari-cari handphone saya tersebut di kamar. Mungkin ada tapi saya tidak tahu di mana letaknya. Jadi untuk mencarinya, saya menelefon handphone tersebut. Setelah beberapa saat ternyata ada seseorang yang menjawab, yaitu driver taxi yang saya tumpangi tadi. Beliau berkata akan mengantar handphone saya ke Ma'had pagi nanti. Saya mengatakan kepadanya supaya menitipkan handphone saya tersebut pada petugas security di gerbang masuk Maahad supaya urusannya mudah dan cepat.
Sejujurnya saya merasa kagum dengan niat baiknya untuk mengembalikan handphone Nokia 1200 yang saya beli dengan harga RM 120 pada April 2008 itu. Kalau sekarang handphone itu dijual, mungkin hanya laku RM50. Itu pun kalau ada yang mau membeli. Karena kondisi fisik luarnya sudah agak memprihatinkan. :">

Sebagai bentuk terima kasih dan penghargaan, saya menyiapkan hadiah kepada driver taxi tersebut berupa duit dan surat ucapan terima kasih. Setelah menyiapkan hadiah di dalam sebuah envelope, saya melangkah ke pos security untuk menitipkan hadiah tersebut kepada petugas security supaya memberikan envelope tersebut kepada driver taxi yang akan mengembalikan handphone saya.

Tapi ternyata handphone saya telah dikembalikan oleh driver taxi yang jujur dan amanah tersebut sebelum saya sempat menitipkan hadiah untuknya di pos security. Saya merenung memikirkan hal itu. Hadiah yang telah saya siapkan tadi masih di tangan saya. Tentu ada hikmah besar yang Allah ajarkan kepada saya melalui peristiwa ini. Alhamdulillah atas segala rencana dan ketentuan-Nya.

Walau bagaimanapun, saya tetap berniat untuk menghadiahkan duit tersebut dalam bentuk sedekah bagi pihak driver taxi yang memiliki integritas itu. Semoga Allah SWT membalas budi baik dan sedekah tersebut dengan sebaik-baik balasan dan balasan yang berlipat ganda. Allahumma amin!

No comments:

Post a Comment