JIHAD AKAN TERUS BERLANGSUNG HINGGA HARI KIAMAT

  • 0
“Dan perangilah mereka hingga tiada lagi fitnah dan agama seluruhnya menjadi milik Allah, jika mereka berhenti maka sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka kerjakan.” (al-Anfal: 39)

Walaupun selalu ada berbagai bentuk hal yang bertujuan untuk menghapuskan panji jihad, kalau ditelusuri pangkal sebenarnya jihad ini sejak zaman Rasul saw sudah jelas.

Maksud fitnah di atas adalah kekufuran. Jadi perang akan terus berlangsung sampai tidak ada lagi kekufuran. Para ulama mengatakan: kekufuran tidak akan habis kecuali di zaman Nabi Isa A.S. turun di akhir zaman.

Sabda Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh jamaah serta yang lain, dari ‘Urwah al-Baqiri, "Akan senantiasa tertambat kebaikan pada ubun-ubun kuda hingga hari kiamat, yaitu pahala dan ghanimah (harta rampasan perang)".

Ibnu Hajar berkata dalam Fath al-Bari ketika Bukhari menjadikan hadis ini sebagai dalil akan terus berlangsungnya jihad baik bersama orang jahat ataupun bersama orang baik, sebelumnya Imam Ahmad telah lebih dulu menjadikan hadis ini sebagai dalil (terus berlangsungnya jihad), sebab Nabi SAW menyebutkan terus adanya kebaikan pada ubun-ubun kuda sehingga hari kiamat.

Sabda Rasulullah SAW, "Akan ada segolongan dari umatku yang berperang di atas kebenaran, mereka menang, hingga hari kiamat tiba". (H.R. Muslim)

Hadis ini menunjukkan bahwa Islam dan jihad akan tetap ada hingga sesaat sebelum kiamat terjadi. Al-Nawawi berkata di dalam Syarah Muslim,
"Kemungkinan kelompok ini terpisah-pisah dalam sekian banyak jenis kaum muslimin, di antara mereka ada yang pemberani sebagai pelaku perang, ada juga yang ahli fiqih, orang-orang zuhud, orang yang melakukan amar ma'ruf dan nahy munkar, ada juga pelaku kebaikan lain. Tidak mesti mereka berkumpul menjadi satu, bisa saja mereka tersebar di berbagai belahan dunia. Hadis ini berisi mukjizat yang nyata, karena ciri seperti ini dengan izin Allah selalu ada pada umat ini sejak zaman Nabi SAW hingga sekarang, dan akan selalu ada hingga tiba ketetapan Allah sebagaimana disebutkan dalam hadis ini." (Selesai perkataan al-Nawawi)
Dari Abu Hurayrah, Rasulullah SAW bersabda, "Barangsiapa mati padahal ia belum pernah berperang, dan tidak pernah terlintas di benaknya keinginan untuk berperang maka ia mati di atas salah satu cabang kemunafikan." (H.R. Muslim).

Walaupun belum berkesempatan berjihad di jalan Allah, sekurang-kurangnya tanamkanlah keinginan untuk berjihad di jalan Allah supaya kita tidak mati sebagai seorang munafiq. Apakah cukup sekedar menanamkan keinginan di dalam benak? Alangkah baiknya jika keinginan tersebut disertai doa bersungguh-sungguh dan i'dad untuk melakukan jihad.

Wallahu ta'ala a'lam bi al-shawab.

Ya Allah, berilah kesempatan kepada kami untuk berjihad dan mati syahid di jalan-Mu! Amin!

No comments:

Post a Comment