ALLAH NAK BAGI BARU

  • 1
Barang saya hilang. Peristiwa ini terjadi ketika saya dan kawan-kawan mahasiswa Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Sultan Taha Saifuddin (STS) Jambi akan berangkat ke lokasi Kukerta (Kuliah Kerja Nyata). Kukerta adalah salah satu mata kuliah wajib komponen institut yang berbentuk pengabdian mahasiswa kepada masyarakat.

Sebelum upacara pelepasan mahasiswa Kukerta oleh Bapak Rektor Prof. Dr. Mukhtar Latif, M. Pd, saya meletakkan barang saya betul-betul di depan pos satpam (pak guard). Setelah upacara pelepasan, saya dan Andika menuju ke Studio Bang Bahar untuk mengambil spanduk (banner) posko Andika dan memesan spanduk untuk posko saya. Begitu kembali ke depan pos satpam, tempat saya meletakkan barang, saya tidak menem
ukan lagi travel bag hitam merk EIGER type Noah's Ark size medium dan sleeping bag saya.

Semua baju saya yang baru diambil dari laundry awal pagi tadi telah hilang bersama travel beg saya. Kalau barang saya benar-benar hilang, berarti saya akan berangkat ke lokasi Kukerta hanya dengan pakaian yang melekat di badan.

Saya berusaha bertanya-tanya dan mencari-cari di angkot (angkutan kota) dan minibus tumpangan kawan-kawan mahasiswa untuk menuju ke lokasi Kukerta masing-masing, mungkin masih ada. Setelah sekian lama, saya belum juga menemukan barang saya yang hilang. Untuk sementara, saya hentikan dulu pencariannya tapi saya sudah menyusun strategi bagaimana akan mencarinya.

Safwan, kawan serumah saya di rumah KEBAM (Kelab Badminton Anak Malaysia), turut prihatin dan marah-marah kepada orang yang tega mengambil barang saya. "Sape la ambik bag ko? Tak tau ke dia yang ko tak de baju lain. Dah la baju baru lepas laundry. Wangi lagi tu!", begitu komentarnya. Saya sendiri tidak sampai marah sebegitu karena saya yakin tas saya hanya tersalah ambil oleh kawan-kawan yang lain. Saya hanya menjawab sambil tersenyum, "Tak pe! Allah nak bagi baru kot."
Saya mengendarai motor Honda Supra X tahun 2003 ke lokasi Kukerta mengikuti angkot yang ditumpangi kawan-kawan mahasiswi yang seposko dengan saya, posko XVI. Untuk pengetahuan pembaca, saya hanya sendirian mahasiswa di posko XVI, selebihnya semua mahasiswi. Saya juga tidak habis pikir bagaimana penyusunan peserta Kukerta oleh PPM (Pusat Pengabdian Masyarakat) IAIN STS Jambi sebagai panitia pelaksana. Tapi pasti itu semua ada hikmahnya.
Desa Kasang Pudak. Itulah lokasi Kukerta saya dan kawan-kawan. Hanya sekitar 25 menit mengendarai motor dari rumah sewa saya di Telanaipura. Mungkin sebab itulah saya dan Safwan jadi sering pulang-pergi Telanaipura-Kasang Pudak. Seminggu bisa pulang-pergi sampai 3-4 kali tanpa sepengetahuan kawan-kawan mahasisiwi seposko. Maaf ya kawan-kawan! :D Desa ini mendapat jatah dua posko mahasiswa Kukerta. Posko XV dan XVI. Posko XV hanya terdiri dari 2 (dua) anggota laki-laki, Safwan dan Jushar, selebihnya semua perempuan.
Setelah serah terima mahasiswa Kukerta dari Drs. Zulqarnain, MA, DPL (Dosen Pembimbing Lapangan) kami kepada tokoh masyarakat yang diwakili oleh Pak Jono, Kepala Madrasah Tsanawiyah Miftahul Huda, saya meminta izin untuk pulang ke Telanaipura dengan alasan saya tidak punya pakaian lagi kecuali yang melekat di badan karena tas saya hilang. Hari pertama Kukerta tapi saya menginap di rumah KEBAM pada malam harinya.
Keesokan harinya setelah kembali ke Desa Kasang Pudak, saya, Safwan dan Jushar sepakat untuk menyewa rumah yang disebut oleh Safwan sebagai 'reban ayam' supaya kami tinggal terpisah dari kawan-kawan mahasiswi.

Sebelumnya saya sudah mengambil daftar nama seluruh peserta Kukerta di dinding pengumuman di kampus Telanaipura. Strategi saya adalah menghubungi semua kawan-kawan saya, Safwan dan Jushar yang ada di posko lainnya mengenai keberadaan barang saya di posko mereka. Dari semua yang saya hubungi, belum ada yang membuahkan hasil positif. Safwan kembali berkomentar seperti di atas. Saya pun kembali menjawab, "Mungkin Allah nak bagi baru."

Ketika ada kawan-kawan bertanya tentang kabar barang saya, saya hanya menjawab seadanya dengan menambahkan, "Mungkin Allah nak bagi baru". Sehingga kata-kata ini meresap di pikiran bawah sadar saya. Bahkan sekarang atau kapan pun saya mengalami musibah kehilangan, kata-kata ini akan muncul dan menenangkan hati dan pikiran saya.

Akhirnya, setelah hari raya Idul Fitri 1429H saya mendapat kabar positif dari posko Ulil Abshar. di daerah Sungai Gelam. Kabarnya mereka menemukan sleeping bag saya tapi tas saya tidak ada. Pikiran saya mengatakan tidak mungkin travel bag saya tidak di sana. Karena saya meletakkan sleeping bag saya betul-betul terikat di atas travel bag. Saya yakin seyakin-yakinnya.

Kapan saya menemukan travel bag saya? Setelah berakhirnya program Kukerta. Travel bag saya akhirnya ditemukan di posko Abshar, seperti. Begini ceritanya. Ketika kawan-kawan mahasiswa di posko Abshar akan pulang dari lokasi Kukerta, tuan rumah tempat mereka tinggal membawa sebuah travel bag, mungkin milik kawan-mahasiswa Kukerta yang tertinggal. Tapi mereka semua tidak ada yang merasa memiliki travel bag tersebut. Sampai akhirnya kawan saya Musa berinisiatif memeriksa isi tas tersebut dan menemukan nama saya tertera di kwitansi pembayaran laundry. Akhirnya travel bag saya tersebut ikut dibawa pulang ke Jambi.

Hikmahnya, saya mendapat banyak hal berharga dari kejadian tersebut. Di antaranya:
-Saya mendapat baju 'baru' peninggalan Shahril Rosli. :D
-Saya mendapat baju dan handuk baru, beli di Metro, Selincah.
-Saya mendapat celana 'baru' yang dikirim oleh adik saya, Sairul dari Malang. :D
-Saya dapat menanamkan pikiran positif ke dalam pikiran bawah sadar saya ketika terjadi musibah yang serupa, berarti
"ALLAH NAK BAGI BARU".
-Saya bisa menceritakan kembali peristiwa tersebut di blog ini. :D
-Dan lain-lain.

Yakinlah! Selalu ada hikmah di balik rencana Allah untuk kita.

1 comment:

  1. jazakallah sudah mau berbagi ceritanya yg penuh hikmah, ada beberapa kejadian kehilangan yg menimpa saya..dan saya berusaha seyakin2nya tuk berfikir positif atas itu smua, tepat bberapa hari yg lalu flashdisc Q atu2 hiang,mungkin buat yang lain itu tak bgitu berharga..tp dsanalah data2ku tersimpan, pdahal hanya ditinggal kemeja kasir sbntar, doaku moga Allah gantikan dgn yg lbih baik
    Syukron dah menguatkan lewat critany, salam but travel bagy..kedepannya qt memang harus lbih hati2..dan mnjga Amanah Yg Allah ttipkan
    eeitt..ternyata...antum...para ikhwan sering bolos yaaa..
    UUUUGGGHH.....tp tak palah kmi para mhasiswi jg sring pulng ke kos (^_^) wlau tak ssering ikhwany
    afwan..gak sempat izin dg antum slaku ketua posko

    ReplyDelete