JANGAN MENGUNDANG AZAB!

  • 1
Barang siapa mengerjakan kejahatan, niscaya akan dibalas sesuai dengan kejahatannya itu. Dan dia tidak akan mendapatkan selain dari Allah (yang bisa menjadi) pelindung dan penolongnya. (al-Nisa': 123)

Hati-hati dengan maksiat sekecil apapun itu! Karena di hadapan Allah tidak ada maksiat yang kecil apa lagi di hari ketika harta dan keturunan tidak berguna lagi. Kecuali orang-orang yang menghadap Allah dengan qalbun salim, hati yang bersih. (al-Syu'ara': 89)

Bisa jadi kita diazab hanya karena disebabkan maksiat yang kecil itu. Mungkin azab itu dalam bentuk musibah yang menimpa kita atau orang yang terdekat dengan kita. Bukankah Allah SWT juga telah berfirman, "Dan takutlah kepada fitnah (azab) yang tidak hanya menimpa orang-orang yang zalim di antara kamu. Ketahuilah bahwa Allah sangat keras siksa-Nya" (al-Anfal: 25). Tentu Anda tidak mau menjadi penyebab azab atau musibah terhadap orang yang terdekat dengan Anda. Atau bisa jadi azab itu berupa kesulitan atas diri kita untuk melakukan amal kebaikan. Atau bisa jadi juga azab itu berupa kecenderungan kita terhadap dosa dan maksiat.

Mungkin azab itu menghampiri kita bukan sekarang, atau dalam waktu dekat. Bisa saja setelah dosa-dosa kita menumpuk, barulah azab itu akan datang sekaligus dan bisa jadi kita sendiri ketika itu telah melupakan maksiat tersebut.

"Dan pasti Kami timpakan kepada mereka siksa yang dekat (di dunia) sebelum azab yang lebih besar (di akhirat); agar mereka kembali (ke jalan yang benar)" (al-Sajadah: 21).

Dari Ibnu Mas'ud, Rasulullah bersabda, "Jauhilah dosa-dosa kecil, karena dosa-dosa kecil itu bisa berhimpun dalam diri seseorang sehingga ia bisa membinasakan dirinya" (H.R. Ahmad).

Jadi, azab tidak perlu ditunggu di alam kubur atau di akhirat saja. Cepat atau lambat, azab bisa saja datang lebih cepat semasa masih di dunia. Contoh tentang hal ini sangat banyak kita jumpai dalam kehidupan kita.

Misalnya, bisa jadi yang membuat kita terhalang untuk melakukan shalat berjamaah, qiyamullail, shalat dhuha, tilawah Qur'an, tubuh sakit-sakitan, harta tidak berkat dan lain-lain adalah disebabkan dosa yang pernah kita lakukan.

Tapi bisa juga azab tersebut ditunda dulu dan baru ditimpakan pada akhirat kelak.

Oleh sebab itu, carilah dosa-dosa anda dengan teliti! Biasakanlah melakukan muhasabah diri. Sebagaimana pesan Umar al-Faruq R.A., "Hisablah dirimu (di dunia), sebelum dirimu akan dihisab (di akhirat)".

Wallahu ta'ala a'lam bi al-shawab

Ya Allah, kami mengakui nikmat-nikmat yang telah Engkau kurniakan kepada kami dan kami mengakui dosa-dosa kami, maka ampunilah kami! Sesungguhnya tidak ada yang dapat mengampuni dosa kecuali Engkau wahai Tuhan yang Maha Pengampun dan Maha Penyayang. Amin!

1 comment:

  1. Saya adalah manusia biasa yang mempunyai potensi untuk berbuat 'fujur' dan 'taqwa'. Saya bukanlah orang yang ma'shum (terpelihara dari berbuat dosa). Jadi disadari atau tidak, terkadang saya juga melakokan dosa.

    Alhamdulillah, Allah masih berkenan menutupi aib saya. Karena sekiranya Allah membuka aib saya, mungkin tidak ada lagi tempat di dunia ini yang bisa menerima keberadaan saya.

    Dan sekiranya dosa itu memiliki bau, niscaya tidak ada satupun makhluk yang mendekati saya karena bau dosa yang busuk melekat pada diri ini yang begitu nista.

    Terkadang azab itu disegerakan di dunia. Supaya saya segera bertaubat dan kembali kepada-Nya. Mudah-mudahan di akhirat nanti tidak ada lagi yang tersiksa.

    Ya Allah, kami mengakui nikmat-nikmat yang telah Engkau kurniakan kepada kami dan kami mengakui dosa-dosa kami, maka ampunilah kami! Sesungguhnya tidak ada yang dapat mengampuni dosa kecuali Engkau wahai Tuhan yang Maha Pengampun dan Maha Penyayang. Amin!

    ReplyDelete