MENUJU JAMAAH AL-MUSLIMIN

  • 0
Pertama sekali saya mendengar kata Jamaah al-Muslimin dan Jamaah min al-Muslimin dari seorang abang senior yang mengajukan pertanyaan kepada kawan saya mengenai perbedaan keduanya. Pada waktu itu saya tidak tahu jawaban yang sebenarnya, hanya bisa menduga dan menebak jawaban seperti apa yang ingin didengar oleh abang tersebut.

Kini, lebih 5 tahun setelah kejadian itu, barulah saya mendapatkan gambaran yang jelas tentang apa itu Jamaah al-Muslimin dan Jamaah min al-Muslimin. Sebab 5 tahun yang lalu saya dan kawan-kawan yang lain juga tidak dapat penjelasan lebih lanjut mengenainya. Apakah karena kami dianggap sudah paham ataukah abang itu sendiri juga belum punya penjelasan yang detail ketika itu. Wallahu ta'ala a'lam.

Namun pada akhir bulan Juli 2009 yang lalu saya menemukan sebuah buku yang berjudul 'Menuju Jamaatul Muslimin' di rumah kost kawan saya. Waktu itu saya masih berada di Jambi dan berstatus sebagai mahasiswa IAIN STS Jambi.

Buku 'Menuju Jamaatul Muslimin' adalah terjemahan buku 'Al-Tariq ila Jamaah al-Muslimin' yang merupakan tesis yang diajukan oleh Syeikh Husayn bin Muhammad bin 'Aly Jabir untuk meraih gelat master di Universitas Islam Madinah dan lulus dengan nilai imtiyaz.

Intinya,
Jamaah al-Muslimin adalah nama lain dari Khilafah Islamiyah. Hukum menegakkan Khilafah pada saat ketiadaannya adalah fardhu kifayah. Semua umat Islam tetap dituntut dengan kewajiban tersebut dan kewajiban itu tidak gugur sehingga umat Islam berhasil menegakkannya atau menempuh jalan yang akan mengantarkan kepada tertegaknya Khilafah.

Sedangkan
Jamaah min al-Muslimin adalah sekelompok umat Islam yang membawa dakwah untuk menegakkan Jamaah al-Muslimin pada masa ketiadaannya. Disebabkan pada masa sekarang tidak ada lagi Jamaah al-Muslimin sejak runtuhnya Khilafah Islamiyyah di Turki pada 3 Maret 1924, maka wajib diupayakan jalan menuju terbentuknya Jamaah al-Muslimin tersebut dengan dibentuknya Jamaah min al-Muslimin yang mengupayakan perwujudan Jamaah al-Muslimin.

Kenapa kita tidak menemukan penjelasan terperinci tentang hal ini pada kitab-kitab ulama
salaf? Syeikh Husayn bin Muhammad bin 'Aly Jabir berpendapat karena pada zaman generasi umat Islam dahulu, mereka tidak pernah membayangkan musibah ketiadaan Khilafah seperti sekarang ini akan terjadi.

Wallahu ta'ala a'lam.

It's time for us to change. It's up to you and me.
Either we make history. Or we become history.
(Soldiers of Allah)

Baca juga RESENSI: MENUJU JAMAATUL MUSLIMIN

No comments:

Post a Comment